Finlandia adalah salah satu dari negara di Eropa yang terkenal dengan sistem pendidikannya yang terbaik. Sedikit flash back tentang sejarah Finlandia, sejak tahun 1154, negara ini telah menjadi bagian dari kerajaan Swedia. Finlandia juga pernah dua kali diduduki oleh tentara Rusia. Kini Finlandia, dianggap sebagai negara yang sangat maju terutama dalam hal penggunaan internet dan industri telepon genggam, dan tentu saja Finlandia terkenal dengan sistem pendidikannya yang terbaik.
Di Finlandia, peraturan sekolahan
sangat berbeda dengan Indonesia. Sekolah di Finlandia tidak menggunakan bel
masuk, tidak ada penggunaan seragam, tidak mengharuskan menggunakan sepatu, dan
PR cenderung sedikit. Jam masuk sekolah di Finlandia hanya 85% dari jam masuk
sekolah kebanyakan di negara berkembang (termasuk Indonesia).
Pendeknya jam belajar justru
mendorong mereka untuk lebih produktif. Biasanya pada awal semester, guru-guru
justru menyuruh mereka untuk menentukan target atau aktivitas pembelajaran
sendiri. Jadi ketika masuk kelas, mereka tidak sekedar tahu dan siap tapi juga
tidak sabar untuk memulai proyeknya sendiri.
Bahkan di tahun 2020 Finlandia akan menghapus mata pelajaran individual seperti matematika, kimia, dan fisika. Sebagai gantinya, siswa akan diajarkan tentang topik-topik atau fenomena yang luas
dan aktual sehingga tak ada lagi pertanyaan seperti "apa gunanya belajar
mata pelajaran ini?"
Finlandia memberlakukan sekolah
gratis untuk jenjang pendidikan KB (Kelompok Bermain) dan juga Perguruan Tinggi
(Univeritas). Untuk pendidikan di jenjang pendidikan kelompok bermain, anak
akan lebih difokuskan kepada keterampilan sosial, kesadaran emosional, dan
kemandirian. Siswa-siswi Finlandia tidak akan belajar membaca di sekolah
sebelum berumur 7 tahun.
Tidak berhenti dengan biaya
pendidikan gratis, pemerintah Finlandia juga menyediakan fasilitas pendukung
proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan angkutan sekolah
secara cuma-cuma. Memang sih sistem seperti ini mungkin berjalan karena
kemapanan perekonomian Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya peran
pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya semua negara juga
berinvestasi besar untuk pendidikan
Di Finlandia guru dapat di
sandingkan statusnya dengan dokter atau pengacara. Sekitar 25% siswa-siswi
Finlandia bercita-cita menjadi seorang guru. Untuk menjadi guru SD saja di
Finlandia mengharuskan memiliki gelar Magister/Master (S2). Di negara ini guru
merupakan pekerjaan yang sangat kreatif, mandiri dan ekspresif. Guru disini
boleh membuat sendiri rencana belajar dan buku yang digunakannya.
Jika Indonesia ingin semaju
Finlandia dalam urusan pendidikan, guru-guru kita selayaknya juga harus
mendapatkan sokongan sebagus ini. Kalau perhatian kita ke pada guru kurang, kenapa
kita menuntut mereka harus memberikan yang terbaik dalam proses pembelajaran?
Tidak adil ‘kan?
Jadi, bagaimana dengan Indonesia? beranikah untuk berinvestasi lebih besar untuk pendidikan yang akan menjadi fondasi kemajuan bangsa dan negara?. Tidak perlu sama dengan Finlandia tapi setidaknya kita bisa mengambil hal-hal baik dari sistem pendidikan Finlandia.
Sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2015/03/31/117654165/Finlandia-Hapus-Pelajaran-Matematika-dan-Kimia
http://id.wikipedia.org/wiki/Finlandia
http://www.hipwee.com/feature/sekolah-cuma-5-jam-tanpa-pr-ujian-nasional-kenapa-orang-finlandia-bisa-pintar/
Sign up here with your email