SEKILAS TENTANG PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING)


Menurut Silberman, (2007: xxii) belajar aktif merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meluputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran. Sementara itu Bahrissalim & Haris (2011: 37), mengungkapkan bahwa belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat infrmasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.

Zaini dkk, (2008: xiv) menambhakan bahwa pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran.

Menurut Rusman, (2011: 324) pembelajaran aktif merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktivitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya. Lebih dari itu, pembelajaran aktif memungkinkan siswa mengembangkan kemampuan berpikir tinggi, seperti menganalisis dan mensintesis, serta melakukan penilaian terhadap berbagai peristiwa belajar dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa active learning merupakan model pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Active learning juga dapat menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik.

Menurut Bahrissalim dan Haris, (2011: 41) beberapa kelebihan dari pembelajaran aktif adalah: Proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan (learning is fun). Karena siswa terlibat dan berperan aktif di dalam proses itu.

Model pembelajaran aktif (partisipatoris) sangat sesuai dengan berbagai gaya belajar. Pada umumnya gaya belajar yang dimiliki siswa tiga macam yaitu Visual, Auditorial dan kinestetik.

Visual, gaya belajar ini sangat mengandalkan indra penglihatan. Mereka sangat mudah mengakses sitra visual, yang diciptakan maupun diingat. Seseorang yang sangat visual mempunyai ciri-ciri :

  • Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan;
  • Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan;
  • Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail: mengingat apa yang dilihat.


Auditorial, adalah gaya belajar ini sangat mengandalkan indera pendengaran. Mereka sangat mudah mengakses segala jenis bunyi dan kata, seperti musik, nada dan irama. Ciri-ciri seseorang yang auditorial adalah:

  • Perhatiannya mudah terpecah;
  • Berbicara dengan pola berirama;
  • Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakan bibir/ berbicara saat membaca;
  • Berdialog secara internal dan eksternal.

Kinestetik, adalah gaya belajar ini mampu mengakses segala jenis gerak dan emosi-diciptakan maupun diingat. Gerakan, koordinasi irama, tanggapan emosional dan kenyamanan fisik sangat menonjol di sini. Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik adalah sebagai berikut:

  • Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak;
  • Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik.
  • Mengingat sambil berjalan dan melihat.







Previous
Next Post »

Guru Indonesia